RSS

Jumat, 04 Februari 2011

Aku Ingin Dicinta Seperti Sarah Mencintai Ibrahim

Siapa laki-laki yang paling setia di dunia? Saya pernah diajukan pertanyaan seperti itu oleh seseorang. Tentu saja saya tidak akan menjawab bahwa laki-laki itu adalah saya. Saya tak berani bukan karena saya tak sanggup untuk setia terhadap pasangan saya, melainkan belum ada ujian yang saya lewati tentang hal tersebut.

Kepada si penanya, saya memberinya satu nama, Ibrahim As. Nama yang mengiringi nama Muhammad SAW dalam setiap shalawat yang kita baca, adalah nama jaminan untuk urusan cinta dan kesetiaan.

Ia menikahi Sarah atas pertimbangan dakwah. Sebagai pesuruh Allah tentu saja Ibrahim tak akan mencari seorang pendamping yang akan menyulitkan jalannya meraih cinta Allah, seseorang yang takkan memberatkan langkahnya dalam menapaki setiap jengkal menuju cinta-Nya. Dan atas nama cinta kepada Allah, Ibrahim mendapatkan Sarah, wanita yang kadar cintanya kepada Allah sebanding dengan cinta yang dipunyai Ibrahim.

Ujian, tantangan, cobaan datang bertubi, dan yang terberat adalah ujian kesetiaan dari keduanya untuk menunggu hadirnya sang penerus risalah Allah, seorang abdi yang kelak menggantikan peran dirinya menaruh semua amanah Allah di pundaknya. Hingga usianya yang uzur, sang purnama yang dinanti tak juga hadir. Ini juga ujian dari Allah apakah Ibrahim tetap mencintai-Nya, dan apakah Sarah tetap teguh pada cintanya.

Tak seperti kebanyakan lelaki masa kini yang serta merta memvonis untuk menikah lagi dan bahkan menceraikan isterinya lantaran dianggap tak mampu memberinya keturunan, Ibrahim tak demikian. Bahkan, di tengah kerinduannya yang memuncak akan hadirnya sang purnama penerang jalan Allah sesudahnya nanti, ia mendapatkan tawaran yang tak pernah disangkanya dari sang isteri tercinta. Sarah meminta Ibrahim menikahi Hajar, seorang wanita yang dipilih sendiri oleh Sarah yang diyakini mampu memberikan keturunan.

Apakah Sarah tak lagi mencintai Ibrahim? Jangan salah, cinta Sarah yang hakiki adalah cinta kepada Dzat yang menganugerahkan cinta. Ia yakin apa yang dilakukannya akan membantu suaminya untuk mendapatkan pengembang risalah selanjutnya. Dan Maha Benar Allah yang telah menciptakan wanita semulia Sarah, Maha Kuasa Allah yang telah memilihkan Sarah untuk Ibrahim yang mulia, dan Maha Suci Allah yang telah mengirimkan Hajar di tengah-tengah keluarga yang cintanya kepada Allah takkan pernah tersaingi itu. Maka Allah pun menghadiahi buah cinta itu berupa Ismail.

Tidak ada komentar:

Sambil ngenet, dengerin yuukk.. ^_^

Listen to Quran