RSS

Senin, 01 November 2010

__MAUKAH KAU MENUNGGUKU UKHTI

Insya Allah satu tahun lagi aku akan datang ke rumahmu untuk mengkhitbahmu”

Jantung Sang Ukhti seperti berhenti berdetak, darah berhenti mengalir, nafasnya naik turun. Mimpi apa semalam pikirnya sampai dapat sms seperti itu.


Kawan pernahkah kau mengalami hal itu???


Sebagai Sang Akhi yang tak ingin kehilangan Sang Ukhti, Sedangkan Sang Akhi mengetahui jika pacaran itu tak ada dalam Islam. Tapi begitu takutnya dia kehilangan Sang Ukhti. Sehingga dia memberanikan diri untuk menanyakan itu.


Atau sebagai Sang Ukhti yang begitu kanget mendapat sms seperti itu. Tak tahu apa yang harus dilakukan. Karena selama ini Sang Akhi terlihat biasa saja.


Tentu akan mudah saja menolak permintaan Sang Akhi jika Sang Ukhti ternyata tidak menyukai Sang Akhi. Tapi bagaimana jika ternyata Sang Ukhti juga menyukai Sang Akhi. Tentu saja ini bisa menjadi dilemma untuk Sang Ukhti, menunggu Sang Akhi yang memang juga dia sukai, atau menolaknya karena dia merasa ini tidak dibenarkan oleh Islam.


Sepertinya fenomena seperti ini banyak terjadi dikalangan para remaja yang menginjak dewasa. Sudah ada keinginan untuk menikah tapi apa daya persiapan belum ada, belum mempunyai pekerjaan tetap atau masih terbentur dengan kuliah yang belum selesai.


Jika kita berbicara masalah pacaran rata2 semua orang mengetahui kalau itu tidaklah ada dalam Islam, bahkan sudah banyak buku yang membahasnya.


Tapi bagaimana dengan mengikat janji untuk menikah???


Kawan, tahu kah kau????


Ternyata yang seperti ini tak ada dalam Islam. Kenapa???


Karena jodoh itu adalah kuasa-Nya Allah. Tak dibenarkan seseorang mengikat janji untuk menikah, jika belum mempunyai persiapan yang matang.


Memang dibolehkan untuk mengutamakan diri sendiri tentang masalah jodoh dan jodoh itu bisa membuat kita semakin dekat dengan Allah seperti didalam bukunya Ketika Cinta Bertasbih hal. 349 karangan Habiburrahman el Shirazy. Berikut aku kutip perbincangan antara Anna dan Cut Mala.


“Maaf Kak saya mau tanya. Kalau misalnya. sekali lagi ini misalnya lho kak. Misalnya ada seorang gadis Muslimah, dilamar oleh seorang pemuda yang sangat baik. Baik agamanya, akhlaknya, prestasinya, juga wajahnya. Lalu ia mengalah, mengutamakan saudarinya yang menurutnya lebih baik darinya dan lebih pantas menikah dengan pemuda Muslim tadi. Apa ini termasuk makruh Kak?”


“Menurutmu menikah itu ibadah nggak Dik?” Tanya Anna


“Ibadah Kak. Bukankh menikah itu menyempurnakan separuh agama?”


“Jadi jelas kan jawabannya. Aku pribadi kalau menemukan pemuda yang baik, yang menurutku sungguh baik dan ada yang menjodohkan aku dengannya ya aku akan mengutamakan diriku dulu. Tidak akan aku tawarkan pada akhwat lain. Menikah kan ibadah. Cepat-cepat menikah kan juga bagian dari berlomba-lomba dalam kebaikan. Kalau aku itsar, mengutamakan akhwat lain, berarti aku akan kalah cepat. Akhwat itu akan menikah duluan, dapat jodoh duluan dan aku belum. Jadi tertunda. Dan, tambah lagi belum tentu aku akan dapat jodoh yang lebih baik dari itu. Meskipun jodoh ada yang mengaturnya yaitu Allah. Tapi kita kan harus ikhtiar. Di antaranya bentuk ikhtiar, ya, ketika menemukan yang baik tidak usah mengutamakan orang lain.”


Memang boleh tidak mengutamakan orang lain. Tapi juga jangan karena takut tidak menikah dengannya lalu mengikata janji dengan dia, Sang pujaan hati.


Tahu kah kawan????


Setiap orang mempunyai hati, hati tersebut akan dimintai pertanggungjawaban oleh-Nya, Sang Pencipta, Allah SWT.


Bisakah kita menjaga hati kita jika ternyata kita memikirkan seseorang yang belum halal untuk untuk kita.


untuk Sang Akhi yang sedang menunggu jawaban


cukuplah menjadi pengagum rahasia (bahasan kerennya Secret Admirer) Sang Ukhti yang akan selalu mendoakan yang terbaik untuk Sang Ukhti, yang hanya puas dengan memandang Sang Ukhti dari jauh saja, hanya puas hanya dengan melihat senyum Sang Ukhti. Tanpa berani untuk mengungkapkannya karena dia berlum mempunyai persiapan yang matang. Karena dia tahu jika dia mengungkapkan niat itu sekarang itu malah akan mencelakakan Sang Ukhti karena akan membuat Sang Ukhti selalu teringat padanya.


Untuk Sang Ukhti yang sedang bingung


Cukuplah kau berkata, jodoh ada ditangan Allah. Kalau lah kita berjodoh Allah pasti akan mempermudah langkahmu.


Untuk Sang Ukhti dan Sang Akhti yang sudah terlanjur


Segera putuskanlah perkara yang belum jelas itu. Karena sungguh hubungan antara pria dan wanita itu hanya ada sebagai teman atau pasangan hidup saja. Tak ada diantaranya. Jika Sang Akhi benar2 mencintai Sang Ukhti dan Sang Ukhti benar2 mencintai Sang Akhti, tentulah kalian menginginkan yang dicintai selamat dunia dan akhirat dan tidak menjerumuskan yang dicintainya pada perbuatan yang dilarang oleh Islam. Itulah makna cinta sejati, Menginginkan yang dicintainya selamat di dunia dan akhirat, bukan malah menjerumuskan pada perbuatan yang bisa mendatangkan dosa.


Walaupun nanti pada akhirnya jika benar Sang Ukhti dan Sang Akhi tidak berjodoh cukuplah menjadi seorang kawan yang akan bahagia jika melihat kawannya bahagia juga.


Janji allah tak pernah ingkar. Selalu dan selalu ditepati-Nya. Percayalah, Allah terlah menciptakan seseorang yang khusus Dia ciptakan untukmu. Dia adalah yang terbaik diantara yang baik.



Artikel :Pengetahuan Islam

Tidak ada komentar:

Sambil ngenet, dengerin yuukk.. ^_^

Listen to Quran